EDUKASI

Naik Peringkat, Unib Diposisi Ke-44 Kampus Terbaik Nasional Versi Webometrics

Published

on

Saranapublik.com – Universitas Bengkulu (Unib) berada di posisi 44 kampus terbaik nasional versi Webometrics Rank 2022. Posisi ini, naik dari peringkat sebelumnya diposisi 48 terbaik nasional pada 2021 lalu.

Selain itu, diperingkat internasional, Unib juga naik kelas ke posisi 3762. Data ini diakses pada Minggu 30 Oktober 2022 dari situs resmi Webometrics.Info.

Kampus lainnya di Bengkulu berada diurutan ratusan, diantaranya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup diperingkat 308, Universitas Dehasen Bengkulu diposisi ke 397, kemudian Universitas Prof Dr Hazairin diposisi 476, Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) diposisi ke-637, Poltekkes Kemenkes Bengkulu diperingkat 947, UPT Perpustakaan UIN FS Bengkulu diperingkat 1482, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Fatah diperingkat ke-2024, Sekolah Tinggi Ilmu Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama (STIESNU) Bengkulu diperingkat 2114 dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu diperingkat 2224.

Webometrics merupakan sistem pemeringkatan perguruan tinggi dunia yang paling populer, dibandingkan sistem-sistem pemeringkatan yang lainnya. Penilaian versi webometrics dilakukan berdasarkan tiga indikator yang meliputi visibility, transparency, dan excellence dengan bobot masing-masing.

Kunci utama penilaian webometrics yaitu mengacu pada alamat domain dari suatu perguruan tinggi (URL Domain) yang melekat unik pada masing-masing perguruan tinggi.

Mengutip dari Sevima.com, Webometrics adalah suatu sistem pemeringkat yang memberikan penilaian terhadap seluruh perguruan tinggi di dunia melalui website perguruan tinggi tersebut. Ada empat kriteria atau indikator yang digunakan Webometrics dalam menilai kinerja perguruan tinggi, yaitu presence, visibility impact , openness, dan excellence.

Adapun masing-masing indikator tersebut memiliki bobot penilaian yang berbeda. Untuk indikator presence atau kehadiran memiliki bobot 5% yang menghitung setiap halaman web dari perguruan tinggi yang terdaftar oleh mesin pencari; visibilitas atau visibility impact memiliki bobot 50% yaitu kualitas konten yang dievaluasi dengan menghitung semua eksternal link yang diterima oleh webdomain perguruan tinggi dari pihak ketiga.

Lalu indikator opennes atau keterbukaan memiliki bobot 10% yaitu jumlah file dokumen Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) dan lain sebagainya yang online/open di bawah domain website perguruan tinggi yang tertangkap oleh mesin pencari; dan keunggulan atau excellence dengan bobot 35% yaitu jumlah artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terdaftar di Scimago Institution Ranking dan di Google Scholar. (Red)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version