Connect with us

KOMUNITAS

Tingkatkan Kebersamaan, Polres Lebong Gelar Coffee Morning Bersama Komunitas Ojek Gendeng

Published

on

Polres Lebong Coffee Morning dengan Komunitas Ojek Gandeng
Polres Lebong Coffee Morning dengan Komunitas Ojek Gandeng

Saranapublik.com – Dalam rangka mengajak dan mengimbau masyarakat, khususnya komunitas Ojek Gandeng, Polres Lebong Polda Bengkulu melaksanakan kegiatan Coffee Morning di Taman Karang Nio Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Lebong Atas Kabupaten Lebong, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga: Polsek Lebong Utara Datangi TKP (Curanmor)

Kapolres Lebong AKBP Awilzan yang diwakili Kasat Binmas AKP Tri Sumartono bersama personelnya dan juga Bhabinkamtibmas menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka mengajak dan mengimbau Komunitas Ojek Gandeng agar bersama-sama menjaga Sitkamtibmas dilingkungannya. 

“Kita sampaikan imbauan untuk bersama menjaga situasi Kamtibmas, tertib berlalu lintas dan tidak menggunakan knalpot brong,” kata Kasat Binmas.

Dalam kesempatan itu juga disosialisasikan terkait penerimaan Polri tahun 2023.(Red)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KOMUNITAS

Curup Re-Born Community (CRC)

Published

on

Mengenal Lebih Dekat Komunitas CRC Rejang Lebong; Curup Re-Born Community

Rejang Lebong, SaranaPublik.com – KOMUNITAS Curup Re-Born atau Curup Re-Born Community (CRC) adalah sebuah komunitas yang peduli akan seni, budaya, pendidikan, pariwisata dan peninggalan sejarah

Lahirnya komunitas CRC ini digagas oleh beberapa tokoh pemuda dari berbagai macam latar belakang yang memiliki minat dan kepedulian yang sama akan seni dan dunia pendidikan. 

“Kalau CRC itu khusus untuk kepemudaan. Seperti mengikuti kesenian, pendidikan, kebudayaan, pariwisata,” kata Pembina Komunitas Curup Re-Born Community Kabupaten Rejang Lebong, Kennedy Adi Chandra, saat ditemui di kediamannya belum lama ini.

Pria yang dekat dengan kalangan wartawan itu berharap, lahirnya Komunitas CRC dapat menjadi wadah dan sarana kreatifitas sebagai upaya pelestarian seni budaya, pariwisata dan pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong.

Adi menjelaskan, sudah ada sejumlah kegiatan yang CRC helat sejak komunitas itu berdiri, misalnya: cerdas cermat, acara kepariwisataan di Danau Mas Harun Bastari, festival musik, dan festival seni tradisional Kuda Kepang.

CRC bahkan sudah ikut berperan di sejumlah kegiatan di Kabupaten Rejang Lebong dari 2017. Di HUT Kota Curup, misalnya, mengadakan acara cerdas cermat, acara wisata Danau Mas; dulu pernah mengadakan itu. Terus festival-festival band, festival Kuda Kepang…” ungkapnya.

Pria jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Bandung itu menjelaskan, komunitas yang didirikan pada Desember 2017 tersebut, saat ini beranggotakan lebih kurang 35 orang. 

 “Anggota sampai hari ini masih 35 orang yang aktif. Kalau terdata, itu sekitar 200-an orang,” jelasnya.

Ia berpandangan bahwa masyarakat Rejang Lebong tidak bisa lepas dari kegiatan seni dan budaya. Bahkan melalui seni budaya, sebenarnya Rejang Lebong bisa menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan luar untuk datang. 

“Salah satu faktor hadirnya Komunitas CRC di tengah masyarakat ya itu tadi,” ucapnya.

Namun, Adi menyayangkan, sejak beberapa tahun belakangan, Komunitas CRC tidak begitu mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Oleh karena itu, untuk menggelar kegiatan, mereka terpaksa mengeluarkan dana dari kocek masing-masing.

“Karena CRC kan tidak mungkin jalan sendiri, selama ini tidak ada bantuan dari Pemda. Ya, kita jalan secara individu,” kata Adi.

Adi menceritakan, dulu, semasa pemerintahan Bupati Ahmad Hijazi, komunitas ini begitu aktif. Banyak kegiatan yang diselenggarakan. Bahkan mereka pernah mendapat bantuan peralatan musik dari pemda.

“Waktu zaman Pemerintahan bapak Hijazi, itu pernah dikasih bantuan alat-lat band. Di pemerintahan yang sekarang, belum,” ungkapnya. (Hendra Sedayu)

Continue Reading

Trending